#tbt 2012



Hari itu aku dan kamu sangat canggung. Perkenalan kita agak tidak wajar, lalu lewat selintas saja. Ternyata semesta tersenyum penuh makna.

Suatu pagi yang lalu kita masih kaku. Aku masih tidak habis pikir dengan kesediaanmu. Kamu...ah, kamu terlalu ignorant untuk sekadar sadar aku bertanya-tanya. Tapi toh sama saja, tiap pagi dan sore tetap ada kamu. Di sela-selanya, ada aku yang membully kamu, kemudian tertawa jahat. Lalu kamu mengancam tidak mengantar pulang dan malah aku yang merasa kalah di percakapan itu.

Suatu sore yang lalu hujan tidak juga lalu. Aku berdiri di teras toko, berteduh, begitu juga kamu. Kamu asyik saja dengan orang-orang asing yang juga menunggu hujan reda, minum kopi hangat ngebul dan makan gorengan. Katamu seharusnya aku ikut bercakap-cakap. Tapi aku terlalu takut ada asap rokok di situ. 

Suatu malam yang lalu kamu di belakang setir mobil. Lalu setiap menit aku meneriakimu untuk hati-hati, persis seperti ibu. Kamu tetap tenang. Tapi kamu meminta pulang lebih awal, karena takut mengantuk. Setelahnya, kita malah berhenti di pinggir jalan dan makan dulu.

Suatu pagi yang lain kamu membawa sarapan untukku.

Suatu sore yang lain aku lagi-lagi menunda waktu pulangmu.

Suatu malam yang lain kamu datang dengan kejutan untukku.

Pagi kini tanpa kamu di depan pintu.

Sore kini hujan tanpa tawaran untuk memakai jaketmu.

Malam kini cuma rangkai kata kadang tanpa suara dari kamu.

Hari ini aku rindu kamu. 

Rinduku bertahta potongan kisah kita.

disclaimer: aku dan kamu cuma kata ganti untuk tokoh fiksi yang dirahasiakan namanya

Comments

Popular Posts