Tentang Takut
Aku takut sekali dengan hatiku sendiri
Apakah intensiku hanya untuk-Mu, Yang Maha Esa? Atau aku bias dan terlalu condong pada makhluk-Mu yang mencintai-Mu, sampai aku terlena dan lupa, seharusnya cintaku pada-Mu lah yang terbesar?
Apakah aku terlalu sibuk berharap dapat mencintai (dan dicintai) orang yang mencintai-Mu, kemudian lupa memantaskan diri dalam mengejar akhirat dan rahmat-Mu?
Apakah aku terlanjur jatuh suka pada dunia, hingga aku abai pada kewajibanku untuk beribadah kepada-Mu? Kebutuhanku untuk beribadah kepada-Mu? Kebutuhanku untuk menjadikan setiap langkahku untuk-Mu?
Aku takut terlalu takut, dan malah berhenti sama sekali. Aku takut terlampau kalut, lalu malah berpuisi. Seperti ini. Seperti keputusasaan. Seperti malu berharap.
Padahal semua hanya atas rahmat-Mu.
Hindarkanlah aku dari berputus asa terhadap rahmat-Mu. Hindarkanlah dunia sebagai akhir tujuanku. Hindarkanlah aku dari ke-aku-anku.
Comments
Post a Comment